STRUKTUR ATOM
Partikel Penyusun Atom
1.
Elektron (-1e0),
merupakan partikel yang bermuatan negatif. Menurut J.J. Thomson perbandingan
muatan permassa elektron (e/m) = −1,759 x 108 C/g.
Menurut R.A. Millikan muatan elektron = −1,6022 x 10-19 C.
Jadi massa elektron = 9,110 x 10-28 g.
Dalam satuan atomik, elektron muatannya −1 dan massanya 0,00055 sma (= 0 sma).
2.
Proton (+1p1),
merupakan partikel yang bermuatan positif. Menurut Eugene Goldstein muatan
proton = + 1,6022 x 10-19 C. Menurut J.J.
Thomson massa proton = 1,670 x 10-24 g.
Dalam satuan atomik, proton muatannya +1 dan massanya 1,0073 sma (= 1 sma).
3.
Neutron (0n1),
merupakan partikel netral. Menurut James Chadwick massa neutron = 1,674 x 10-24 g.
Dalam satuan atomik, neutron muatannya 0 (netral) dan massanya 1,0087 sma (= 1
sma).
Perkembangan Model Atom
Beberapa model atom yang penting untuk
diingat adalah:
1.
Model atom Dalton
Dalton
menggambarkan atom sebagai bola pejal yang sangat kecil. Menurut Dalton:
·
Atom
adalah partikel terkecil dari suatu unsur.
·
Atom-atom dari unsur yang sama, sifat dan
massanya sama, sedangkan atom-atom dari unsur yang berbeda, sifat dan massanya
juga berbeda.
·
Dalam senyawa, atom-atom dari unsur yang
berbeda melakukan ikatan kimia dengan perbandingan numerik sederhana.
·
Dalam
reaksi, atom-atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
2.
Model atom Thomson
Menurut Thomson, atom
merupakan bola pejal bermuatan positif yang didalamnya terdapat
elektron-elektron yang bermuatan negatif, sehingga secara keseluruhan atom
muatannya netral.
3.
Model atom Rutherford
Menurut Rutherford atom
terdiri atas inti atom yang bermuatan positif. Inti atom dikelilingi elektron
bermuatan negatif yang bergerak terus dengan lintasan yang yang disebut kulit
atom.
4.
Model atom Niels Bohr
Menurut Bohr elektron
bergerak mengelilingi inti atom dengan lintasan yang merupakan tingkatan energi
tertentu. Terdapat beberapa tingkatan energi di sekeliling inti atom. Elektron
dapat berpindah lintasan (tingkat energi) dengan disertai menyerap atau memancarkan
energi. Model atom ini tidak dapat menjelaskan atom yang berelektron banyak
(lebih dari satu).
5.
Model atom Mekanika Kuantum (Mekanika Gelombang)
Posisi dan momentum elektron dalam atom tidak dapat
ditentukan/diketahui dengan pasti (asas ketidakpastian Heisenberg).
Hanya Dapat ditentukan
keboleh jadian (kemungkinan) ditemukannya elektron pada orbital. Di sekeliling
inti atom terdapat beberapa tingkat energi (kulit). Setiap tingkat energi
terdiri dari satu atau beberapa subtingkat energi (subkulit). Setiap subtingkat
energi terdiri dari satu atau beberapa orbital. Setiap orbital kemungkinan
terdapat paling banyak dua elektron. Kedudukan elektron dalam atom dapat
diterangkan dengan persamaan fungsi gelombang Schrödinger (Y). Persamaan
deferensial order-kedua yang menyatakan energi total (E), energi potensial (V),
dan massa (m) sebagai fungsi posisi elektron dalam tiga dimensi X, Y, dan Z
adalah:
2
|
2
|
2
|
2
|
||||||||
¶y
|
+
|
¶y
|
+
|
¶y
|
+
|
8p m
|
(E -V )y=0
|
||||
¶X 2
|
¶Y 2
|
¶Z 2
|
h 2
|
||||||||
Penyelesaian dari persamaan
fungsi gelombang Schrödinger diperoleh tiga macam bilangan, yaitu
bilangan kuantum utama (n), azimut (l), dan magnetik (m). Kemudian untuk
membedakan dua elektron dalam sebuah orbital dibuat bilangan kuantum spin (s).
Posisi elektron dalam atom ditentukan dari bilangan kuantumnya.
1.
Bilangan Kuantum Utama (n) menunjukkan tingkat energi (kulit atom). n = 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, …
kulit
= K, L, M, N, O, P, Q, …
2.
Bilangan
Kuantum Azimut (l) menunjukkan subtingkat energi (subkulit). Harga l tergantung
dari harga n, yaitu l = 0, 1, …, (n – 1)
l = 0, 1, 2, 3, … subkulit = s, p, d,
f, …
3.
Bilangan
Kuantum Magnetik (m) menunjukkan orbital. Harga m tergantung dari harga l,
yaitu m = (-l, …, +l). Jadi subkulit s terdiri dari 1 orbital s, subkulit p
terdiri dari 3 orbital p, subkulit d terdiri dari 5 orbital d, subkulit f
terdiri dari 7 orbital f.
4.
Bilangan Kuantum Spin (s) untuk membedakan
dua elektron dalam sebuah orbital. Elektron yang satu s = + ½ (atau = ), dan
satunya lagi s = - ½ (atau = ¯).
Konfigurasi Elektron
Adalah
penggambaran dari penyebaran elektron pada setiap orbital dalam suatu atom.
1. Aturan Aufbau: elektron
menempati orbital sedemikian rupa untuk meminimumkan energi atom. Urutan
tingkat energi dari yang paling rendah adalah: 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p,
5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, ….
2.
Aturan Hund: jika terdapat
orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama, elektron menempatinya
sendiri-sendiri sebelum menempatinya secara berpasangan. Contoh penempatan 4
elektron pada orbital 2p (3 orbital) adalah:
1
|
4
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
¯
|
|
|
¯
|
¯
|
||||||
2p4
|
2p4
|
|||||||||
Betul
|
Salah
|
3.
Aturan
eksklusi (larangan) Pauli: tidak ada dua elektron (atau lebih)
dalam sebuah atom yang memiliki keempat bilangan kuantum (n, l, m, s) yang
sama. Keempat bilangan kuantum pada 4 elektron pada orbital 2p di atas adalah:
Elektron 1: n = 2, l = 1, m = -1, s =
+ ½ Elektron 2: n = 2, l = 1, m = 0, s = + ½ Elektron 3: n = 2, l = 1, m = +1,
s = + ½ Elektron 4: n = 2, l = 1, m = -1, s = – ½
SOAL LATIHAN
Diketahui atom-atom berikut: 11Na, 17Cl, 26Fe. Dengan mengikuti ketentuan aturan
penulisan konfigurasi elektron, maka untuk masing-masing atom tersebut:
1.
Tuliskan
Konfigurasi elektronnya!
Demikianlah materi dari Kimia Dasar yang membahas Struktur Atom. Semoga dapat membantu tugas saudara semua...jangan lupa kritik dan saran gan
No comments:
Post a Comment
terima kasih telah berkunjung